Rabu, 17 Maret 2010

Bahan ul Blok1 Bahasa Indonesia


1.Tema cerita
Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya

2.Alur Cerita
Sebuah cerpen menyajikan sebuah cerita kepada pembacanya. Alur cerita ialah peristiwa yang jalin-menjalin berdasar atas urutan atau hubungan tertentu. Sebuah rangkaian peristiwa dapat terjalin berdasar atas urutan waktu, urutan kejadian, atau hubungan sebab-akibat.

3. Penokohan
Dalam pembicaraan sebuah cerita pendek sering dipergunakan istilah-istilah seperti tokoh dan penokohan, watak dan perwatakan, atau karakter dan karakterisasi secara bergantian dengan menunjuk pengertian yang hampir sama. penokohan lebih luas pengertiannya daripada tokoh atau perwatakan, sebab penokohan sekaligus mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca.

4. Latar
Sebuah cerita pada hakikatnya ialah peristiwa atau kejadian yang menimpa atau dilakukan oleh satu atau beberapa orang tokoh pada suatu waktu tertentu dan pada tempat tertentu. Unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, antara lain sebagai berikut.

a. Latar Tempat
Latar tempat mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu serta inisial tertentu.



b. Latar Waktu
Latar waktu berhubungan dengan masalah ” kapan ” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah ”kapan” tersebut biasanya dihubungkan dengan waktu

Idiom

Idiom atau disebut juga dengan ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti baru di mana tidak berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya. Berikut ini adalah beberapa contoh idiom dengan artinya :

Cuci mata = cari hiburan dengan melihat sesuatu yang indah

kambing hitam = orang yang menjadi pelimpahan suatu kesalahan yang tidak dilakukannya

jago merah = api dalam kebakaran

ringan tangan = kasar atau suka melakukan tindak kekerasan

2. Peribahasa

Peri bahasa adalah suatu kiasan bahasa yang berupa kalimat atau kelompok kata yang bersifat padat, ringkas dan berisi tentang norma, nilai, nasihat, perbandingan, perumpamaan, prinsip dan aturan tingkah laku. Berikut ini adalah beberapa contoh peribahasa dengan artinya :

Di mana bumi dipijak di sana langit di junjung artinya : jika kita pergi ke tempat lain kita harus menyesuaikan, menghormati dan toleransi dengan budaya setempat.

Tiada rotan akar pun jadi artinya: tidak ada yang bagus pun yang jelek juga tidak apa-apa.

Buah yang manis biasanya berulat artinya : kata-kata yang manis biasanya dapat menyesatkan atau menjerumuskan.

Tak ada gading yang tak akan retak artinya : Tidak ada satu pun yang sempurna, semua pasti akan ada saja cacatnya

Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata. Contoh:

binatang = fauna

bohong = dusta

haus = dahaga

pakaian = baju

bertemu = berjumpa

Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata. Contoh:

keras x lembek

naik x turun

kaya x miskin

surga x neraka

laki-laki x perempuan

atas x bawah

Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata, ataupun huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
CONTOH : Pramuka, Posyandu, ABRI.

Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri dari satu huruf atau lebih.
CONTOH : PLN, TNI, S.H., S,Pd.

Jabatan dalam kalimat:

  • Subyek (S) : adalah bagian kalimat yang menjabat sebagai pokok pembicara/ pokok kalimat. Ciri-ciri subyek biasanya berupa kata benda yang dibendakan.

Contoh : a. Andi memotong kue ulang tahunnya.
b. Adik sedang tidur

  • Predikat (P) : (1) bertugas menjelaskan subyek dalam kalimat (2) berjenis kata kerja, benda, sifat, kata depan, kata bilangan atau kata ganti (3) menjadi jawaban pertanyaan mengapa, bagaimana, diapakan oleh subyek

Contoh : a. Bapak mencuci mobil
b. Paman membaca koran

  • Obyek (O) : adalah suatu kata dalam kalimat yang letaknya dibelakang predikat. Obyek bisa berupa kata benda atau kata ganti.

1. Obyek Penderita : Obyek yang dikenai perbuatan
Contoh : Rina membaca buku
2. Obyek Pelaku : obyek yang melakukan perbuatan
Contoh : Buku dibaca Rina

Kalimat Langsung dan Tak Langsung:

  • Kalimat Langsung : adalah kalimat yang lansung disampaikan oleh subyek sumbernya.

Contoh : Pak Guru : ”Anak – anak, besok ada ulangan Bahasa Indonesia.”
”Kamu harus rajin belajar.” kata Ibu Lina

  • Kalimat Tak Langsung : kalimat yang tidak hasil disampaikan sumbernya. Dengan kata lain, kalimat dari sumber yang disampaikan oleh orang lain.

Contoh : kata pak guru besok ada ulangan Bahasa Indonesia.
Kata Ibu Lina aku harus rajin belajar.
KALIMAT MAJEMUK

Kalimat majemuk
adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atao lebih. setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. jenis-jenis kalimat majemuk adalah :

  1. Kalimat Majemuk Setara
  2. Kalimat Majemuk Bertingkat
  3. Kalimat Majemuk Campuran
  4. Kalimat Majemuk Rapatan

1. KALIMAT MAJEMUK SETARA
yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat. berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri dari lima macam, yakni:

  • KMS Penghubung : menggunakan penghubung dan
  • KMS Penguat : menggunakan penghubung bahkan
  • KMS Pemilihan : menggunakan penghubung atau
  • KMS Berlawanan : menggunakan penghubung tetapi, sedangkan, melainkan.
  • KMS Urutan waktu : menggunakan kata penghubung kemudian, lalu, lantas

2. KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT
yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. didalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat.
Contoh : induk kalimat : kemarin ayah mencuci motor. selanjutnya kata kemarin yang menduduki pola keterangan, diperluas menjadi anak kalimat yang berbunyi : ketika matahari berada di ufuk timur.maka penggabungan induk dan anak kalimat berdasarkan kalimat di atas adalah

  1. Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor. atau
  2. Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur.

· 3. KALIMAT MAJEMUK CAMPURAN
yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. sekurangnya terdiri dari tiga kalimat.
contoh : Abdi bermain dengan Riyan, dan Tini membaca buku di perpustakaan, ketika gempa itu ketika gempa itu terjadi.